
BRMP Sulbar Laksanakan Monitoring Penggunaan Benih Unggul Cakrabuana Agritan di Kecamatan Papalang
MAMUJU – Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat terus memperkuat peranannya dalam mendorong kemandirian benih dan peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) di Sulawesi Barat. Salah satu langkah nyatanya diwujudkan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) penggunaan benih unggul padi varietas Cakrabuana Agritan label ungu di Kelompok Tani Dewi Sri 3, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju.
Kelompok tani tersebut merupakan penerima bantuan benih dari BRMP Sulbar sebanyak 250 kg untuk musim tanam Oktober 2024 – Maret 2025 (OKMAR). Bantuan ini telah dimanfaatkan untuk pertanaman seluas 10 hektar, sebagai bagian dari sinergi antara BRMP Sulbar dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Kabupaten Mamuju dalam mendukung program Mandiri Benih dan percepatan tanam.
Dari hasil monitoring lapangan, Ketua Kelompok Tani Dewi Sri 3, Bapak Suparno, menyampaikan bahwa benih Cakrabuana Agritan mendapat sambutan positif dari petani. “Benih ini sangat genjah, bisa dipanen dalam waktu 85 hari setelah semai, sehingga memungkinkan ditanam hingga tiga kali dalam setahun. Selain itu, produktivitasnya tinggi, rata-rata mencapai 6,5 ton per hektar,” ujarnya.
Namun demikian, ia juga mengungkapkan adanya tantangan di lapangan berupa serangan hama tikus. “Aroma harum dari benih ini rupanya cukup menarik perhatian tikus. Tapi alhamdulillah, kami bisa mengendalikannya dengan pemasangan pagar menggunakan daring atau Mulsa, serta penyediaan umpan dan racun tikus secara terpadu,” tambahnya.
Menariknya, hasil panen dari musim tanam ini tidak dijual dalam bentuk gabah konsumsi, melainkan disiapkan sebagai benih untuk musim tanam berikutnya. Kelompok tani telah menargetkan benih tersebut akan digunakan pada periode tanam April–September (ASEP) 2025 seluas 70 hektar, yang mencakup wilayah hingga ke Desa Salubarana, Kecamatan Sampaga. Potensi perluasan ini diperkirakan akan menjangkau desa-desa lain karena kondisi lahan sawah yang berada dalam satu hamparan, sangat mendukung sistem tanam terpadu.
Langkah yang dilakukan Kelompok Tani Dewi Sri 3 ini menjadi contoh nyata dalam mendukung program Mandiri Benih dan mengurangi ketergantungan terhadap bantuan eksternal. Inisiatif ini sekaligus menjadi inspirasi bagi kelompok tani lainnya untuk bergerak menuju kemandirian.
BRMP Sulbar senantiasa hadir memberikan pendampingan langsung kepada petani agar dapat memaksimalkan penggunaan benih unggul. Selain itu, BRMP juga terus mendorong percepatan tanam sebagai bagian dari strategi peningkatan LTT, dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.