
Agroforestry Pangan, Awali Langkah Kolaborasi BRMP Sulbar dengan Balai Perhutanan Sosial Gowa
MAMUJU-Kasubbag Tata Usaha BRMP Sulbar, didampingi oleh Ketua Tim Layanan Kerjasama dan Diseminasi, menerima kunjungan strategis dari Kepala Seksi Wilayah II Sulbar, Balai Perhutanan Sosial Gowa, Kementerian Kehutanan RI. Pertemuan ini membahas sinergi program swasembada pangan, khususnya jagung, yang akan diimplementasikan di wilayah hutan lindung sebagai bentuk dukungan ketahanan pangan nasional. Program unggulan yang diangkat, yakni Fasilitasi Agroforestry Pangan dan Energi Perhutanan Sosial (FAPE-PS), dirancang untuk mengintegrasikan tanaman pangan dan tanaman serbaguna (Multi Purpose Tree Species/MPTS) dalam kawasan perhutanan sosial.
Tujuannya tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga memperkuat keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. Tiga lokasi di Sulawesi Barat telah ditetapkan sebagai titik pelaksanaan program seluas total 175 hektare. Rinciannya meliputi 25 ha di Kalukku, 100 ha di Kalumpang, dan 50 ha di Karossa. Ketiga wilayah ini diproyeksikan menjadi sentra agroforestry berbasis jagung yang terintegrasi dengan pendekatan konservasi dan ekonomi lokal. BRMP Sulbar membuka peluang kerja sama lintas sektor untuk mengoptimalkan capaian program. Fokus utama adalah pendampingan teknologi budidaya jagung dan modernisasi pertanian yang responsif terhadap kondisi lahan hutan lindung. Pendekatan ini diharapkan menjadi solusi transformasional dalam mewujudkan swasembada pangan sekaligus menjaga fungsi ekologis kawasan.
Kunjungan berlanjut ke Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Sulawesi Barat yang menjadi lokasi penyedia benih unggulan hasil produksi BRMP Sulbar. Benih jagung varietas Jakarin diperlihatkan sebagai bukti konkret kontribusi kelembagaan BRMP dalam mendukung program swasembada pangan. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat rantai pasok benih berkualitas untuk mendukung implementasi teknologi budidaya jagung di kawasan hutan lindung Sulbar. Kolaborasi antara BRMP Sulbar dan Balai Perhutanan Sosial Gowa sebagai langkah strategis mempertemukan kepentingan lingkungan dan ketahanan pangan nasional. Dengan penguatan peran petani lokal serta penerapan teknologi berkelanjutan, FAPE-PS berpotensi menjadi model agroforestry unggulan yang bisa diaplikasikan secara nasional.