
BRMP Sulbar Sosialisasikan Program Oplah dan Brigade Pangan di Kabupaten Majene
MAJENE-Koordinasi lintas sektor digelar oleh BRMP Sulawesi Barat bersama Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Majene. Fokus utama kegiatan ini adalah penjabaran Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 458 yang mengubah dan memperluas cakupan Kepmentan Nomor 109 terkait Swasembada Pangan. Pertemuan berlangsung di kantor dinas setempat, melibatkan Kepala Bidang PSP, staf tanaman pangan, serta Koordinator dan para Penyuluh Pertanian dari Kabupaten Majene.
Target Swasembada Pangan di Kabupaten Majene mengalami penambahan signifikan. Sebelumnya, target LTT Reguler sebanyak 2.918 hektare dan LTT Padi Gogo sebanyak 1.123 hektare. Dalam kebijakan terbaru, ditambahkan program Oplah seluas 200 hektare serta pembentukan satu Brigade Pangan sebagai bagian dari strategi nasional peningkatan produktivitas pertanian.
BRMP Sulbar menegaskan Oplah sebagai langkah optimalisasi lahan agar lebih produktif, sedangkan Brigade Pangan melibatkan teknologi pertanian terkini dan peran aktif generasi muda. Penambahan target ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan daerah, sekaligus membuka peluang peningkatan ekonomi lokal. Dalam rangka mendukung target tersebut, BRMP Sulbar turut memberikan penjelasan teknis kepada tim dinas terkait, dengan harapan seluruh pemangku kepentingan memahami urgensi dan strategi pelaksanaan di lapangan.
Sosialisasi ini menjadi titik awal sinergi antara kebijakan pusat dan kesiapan lokal. Target LTT Reguler bulan Juli di Kabupaten Majene, ditetapkan seluas 188,91 hektare. Empat kecamatan yang menjadi titik pelaksanaan meliputi Sendana (28,91 ha), Tubo Sendana (10 ha), Malunda (115 ha), dan Ulumanda (35 ha). Data ini menjadi bagian dari perencanaan terpadu yang disusun dengan memadukan potensi wilayah dan dukungan kelembagaan pertanian.
Langkah BRMP Sulawesi Barat dalam memperluas cakupan swasembada pangan tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga strategis. Keterlibatan generasi muda dalam Brigade Pangan dan pendekatan teknologi dalam Oplah memberikan harapan baru terhadap akselerasi produksi pertanian di daerah. Implementasi program ini menjadi model baru dalam mengejar ketahanan pangan berbasis lokal.