
Dorong Peningkatan IP di Tommo-Sampaga, BRMP Sulbar Turun Lapang
MAMUJU-Tim LTT Mamuju Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat melaksanakan kunjungan lapang ke Kecamatan Tommo dan Sampaga untuk melaksanakan sejumlah agenda strategis dalam rangka pendampingan program strategis Kemeterian Pertanian RI. Kunjungan ini difokuskan pada pendampingan percepatan pelaporan Luas Tambah Tanam (LTT), identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) Oplah, serta monitoring penggunaan pompa air di wilayah tersebut. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan solusi bagi peningkatan indeks pertanaman (IP) di beberapa lahan sawah yang masih terkendala infrastruktur irigasi.
Kunjungan lapang pertama dilakukan di Desa Campaloga yang didampingi langsung oleh Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tommo. Di lokasi ini, Tim LTT Mamuju meninjau hamparan seluas 75 hektar yang terdiri dari sekitar 10 Kelompok Tani (KT). Lahan tersebut saat ini masih memiliki IP 1 karena keterbatasan jaringan irigasi meskipun dekat dengan saluran irigasi primer dari Bendungan Tommo. Saat ini, jaringan irigasi yang masuk baru sepanjang 130 meter, sedangkan kebutuhan irigasi untuk lahan seluas 25 hektar masih belum terpenuhi secara optimal.
Selanjutnya, kunjungan lapang berlanjut di Desa Tamemonga yang turut didampingi oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Tommo. Di KT Sipatuju 1, PPL menyampaikan bahwa saat ini petani membutuhkan jaringan pipanisasi untuk mengalirkan air ke lahan sawah bagian belakang yang jauh dari jaringan irigasi. Lahan tersebut saat ini masih memiliki IP 1 dengan luas sekitar 15 hektar. Selain itu, di KT Sipatuju 3, sebagian besar lahan sawah telah memiliki IP 2, namun masih ada beberapa area yang tetap berada pada IP 1 akibat minimnya akses irigasi. PPL dan petani mengharapkan pembangunan dam parit untuk memaksimalkan pemanfaatan air irigasi di KT Sipatuju 3.
Selain permasalahan irigasi, petani di Desa Campaloga dan Tamemonga juga menghadapi kendala dalam membersihkan lahan sawah yang masih banyak terdapat akar-akar pohon besar. Kondisi ini menghambat pengolahan tanah dan pemanfaatan lahan secara optimal. Tim LTT Mamuju merekomendasikan kepada Koordinator dan PPL BPP Tommo agar lahan-lahan yang masih memiliki IP 1 dan terkendala dalam pemanfaatan air irigasi dapat diusulkan menjadi CPCL Oplah agar mendapatkan bantuan teknis dan infrastruktur yang lebih memadai.
Kunjungan terakhir dilakukan di Kecamatan Sampaga, di mana Tim LTT Mamuju BRMP Sulbar melakukan diskusi dengan Koordinator BPP Sampaga terkait pengajuan CPCL Oplah. Berdasarkan hasil diskusi, terdapat hamparan lahan seluas 25 hektar yang masih memiliki IP 1 di Desa Kalonding. Pengusulan CPCL ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan produksi pertanian di wilayah Sampaga melalui optimalisasi infrastruktur irigasi.