
Kolaborasi Polri dan BSIP Sulbar Menuju Swasembada Pangan Melalui Asistensi Pendampingan Jagung
MAMUJU-Dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Sulawesi Barat, BSIP Sulbar berperan aktif sebagai narasumber dalam kegiatan Asistensi Kelompok Sadar Kamtibmas yang digelar oleh Polda Sulawesi Barat. Acara berlangsung di Aula Kantor Bupati Mamuju dan dihadiri berbagai pihak, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Sulawesi Barat, Kepala Desa, Penyuluh Pertanian, serta kelompok tani. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Direktur Binmas Polda Sulawesi Barat Kombes Pol Agung Tri Widiantoro. Dalam sambutannya menekankan pentingnya peran Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat dalam mendukung program pemerintah, khususnya di sektor pertanian.
Kombes Pol Agung menyatakan komitmen Polri untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat maupun daerah dalam mewujudkan swasembada pangan sebagaimana tercantum dalam Astacita Presiden Republik Indonesia. “Kami siap berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat dan mendukung pemerintah, terutama Kementerian Pertanian, untuk mencapai ketahanan pangan yang tangguh,” tegasnya. Kolaborasi ini menjadi wujud sinergi antara kepolisian dan sektor pertanian guna menciptakan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kepala BSIP Sulbar, Repelita Kallo, S.TP., M.Si., dalam paparannya menyampaikan pentingnya penyediaan benih unggul dan bermutu sebagai salah satu langkah strategis dalam meningkatkan produksi pangan. “BSIP Sulbar siap mendukung petani melalui inovasi pertanian, khususnya dengan penyediaan benih yang berkualitas. Dengan kolaborasi seperti ini, kami optimis dapat bersama-sama mencapai swasembada pangan,” ungkapnya. Upaya ini juga mencakup peningkatan kapasitas kelompok tani melalui edukasi dan pendampingan yang berkelanjutan.
Pada sesi materi, narasumber dari BSIP Sulbar, Ir. Marthen P. Sirappa, M.Si., dan Muhtar, M.Si., menyampaikan paparan terkait kesesuaian lahan untuk komoditas jagung serta produksi benih unggul dan penerapan Good Agriculture Practice (GAP) dalam budidaya jagung. Materi tersebut disambut antusias oleh para peserta, yang sebagian besar adalah petani dan penyuluh pertanian. Dengan adanya asistensi ini, diharapkan terjadi peningkatan kualitas hasil panen serta penguatan ketahanan pangan di Provinsi Sulawesi Barat.