
Koordinasi dan Verifikasi Lapang Percepatan Perluasan Areal Tanam Melalui Perpompaan
MAMASA-Tim BSIP Sulawesi Barat bersama Tim BBPSI Pascapanen melakukan kunjungan lapang ke Kabupaten Mamasa, sehari setelah Rapat Koordinasi yang dilaksanakan di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat (15/03/2024). Tujuan kunjungan adalah melakukan koordinasi dan verifikasi lapang kegiatan percepatan Penambahan Areal Tanam (PAT) melalui Perpompaan.
Tim BSIP dan BBPSI Pascapanen diterima langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa (Menton, SP., M.Si) bersama staf Kabid Tanaman Pangan, Kabid PSP dan Kasie PSP di ruang kerja Kepala Dinas. Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Pascapanen Pertanian, Dr. Asmarhansyah, SP., M.Sc secara singkat menjelaskan bahwa ada 3 Program Kementerian Pertanian, yaitu Oplah (Optimasi Lahan Rawa), kegiatan PAT-padi gogo, dan PAT-Perpompaan. Kabupaten Mamasa mendapat kegiatan PAT-Perpompaan. Berdasarkan Kepmentan 194 Tahun 2024 tentang Satgas Antisipasi Darurat Pangan tanggal 7 Maret 2024, potensi luas sawah tadah hujan yang dapat dipompanisasi seluas 10.246 ha, yang tersebar 4 di Kabupaten, termasuk di Kabupaten Mamasa seluas 6.565 ha.
Selanjutnya Tim PAT-Perpompaan Bersama Kabid Tanaman Pangan Kabupaten Mamasa melakukan pertemuan dengan Kodim Mamasa, yang diterima langsung oleh Dandim Mamasa, Bapak Dodo Sahata bersama stafnya di ruang kantin Kodim Kabupaten Mamasa. Kepala BBPSIP Pertanian kembali memberikan penjelasan kepada Dandim Mamasa bersama stafnya, terkait dengan kegiataan PAT-Perpompaan yang akan dilakukan di Kabupaten Mamasa, sebagai tindak lanjut hasil MoU Kementerian Pertanian dan Kasad TNI. Karena itu, kepala BB sangat mengharapkan adanya dukungan dan kerjasama dengan Kodim Kabupaten Mamasa dalam upaya pemanfaatan potensi air melalui pompanisasi dalam meningkatkan indeks pertanaman padi di lahan-lahan sawah tadah hujan, yang selama ini terkendala dengan air sehingga petani tidak dapat melakukan pertanaman. Dandim Mamasa sangat merespon adanya uapnya yang dilakukan Kementerian Pertanian melalui kegiatan PAT-Perpompaan sehingga lahan-lahan pertanian dapat dimanfaatkan secara optimal. Dandim menjelaskan kepada Tim BBPSIP dan BSIP bahwa Dandim Mamasa juga sudah melakukan beberapa kegiatan di Kabupaten Mamasa diantaranya membuat pompa hydram.
Setelah melakukan pertemuan dengan Dandim Mamasa, dilanjutkan dengan kunjungan lapang dalam rangka verifikasi dengan merujuk pada data sebaran potensi luas lahan tadah hujan untuk perluasan PAT melalui perpompaan yang telah disampaikan. Kunjungan verifikasi lapang didampingi oleh Tim dari Dinas Pertanian Kabupaten dan staf Dandim Mamasa. Lokasi yang dikunjungi Tim adalah lokasi yang terletak di desa Lambanan di KT. PKB Sion Barung dengan luas areal 50 ha, yang tidak dapat melakukan pertanaman (IP100) karena terkendala dengan air karena saluran terputus, sehingga membutuhkan pompanisasi karena jaraknya sangat dekat dengan sumber air permukaan (Sungai). Demikian juga di desa Rambusaratu, KT. Ringngan seluas 12 ha, dan di desa Tondokbakaru, KT Kada Situru seluas 15 Ha yang sudah diolah namun belum bisa ditanami karena terkendala dengan air meskipun dekat dengan sumber air (Sungai) sehingga dibutuhkan pompanisasi.
Setelah melakukan kunjungan dan verifikasi lapangan di beberapa titik, Tim melanjutkan perjalanan menuju ke Kabupaten Polewali Mandar, sambil mengamati kondisi lahan, sumber air dan pertanaman padi sepanjang jalan. Di desa Makuang, Kecamatan Messawa, Tim mengambil gambar lokasi yang baru saja melakukan penanaman padi dengan memanfaatkan air yang masih ada karena masih ada hujan.