
Langkah Nyata Menuju Swasembada: BRMP Sulbar Dorong Percepatan LTT di Majene
MAJENE— Dalam rangka mendukung percepatan realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) padi di Sulawesi Barat, Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat menggelar rapat evaluasi pelaksanaan LTT di Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene. Kegiatan yang berlangsung di Aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tubo Sendana ini melibatkan Koordinator BPP, pejabat fungsional dari Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan Kabupaten Majene, serta seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di wilayah setempat.
Forum ini bertujuan meninjau perkembangan tanam padi, mengidentifikasi hambatan teknis di lapangan, serta merumuskan langkah strategis percepatan tanam guna mencapai target LTT tahun 2025 secara optimal.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian, BRMP Sulawesi Barat memiliki mandat untuk mendukung penerapan teknologi pertanian modern dan mendorong pencapaian program nasional, salah satunya swasembada pangan. Dalam konteks ini, BRMP siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah, penyuluh pertanian, dan seluruh pelaku utama serta pelaku usaha sektor pertanian untuk melakukan pengawalan intensif terhadap pelaksanaan LTT di lapangan.
Dalam arahannya, BRMP Sulbar menegaskan bahwa keberhasilan program swasembada pangan sangat bergantung pada peran aktif para penyuluh pertanian sebagai ujung tombak di lapangan. Penyuluh berperan sebagai motor penggerak perubahan, membina petani agar mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam mendukung percepatan tanam. Mereka juga memiliki pemahaman yang mendalam terhadap karakteristik wilayah binaan, termasuk tantangan dan potensi lokal.
Melalui diskusi yang konstruktif, sejumlah hambatan utama tanam pada bulan April berhasil diidentifikasi, antara lain: pergeseran waktu tanam akibat perubahan musim, dominasi varietas padi berumur panjang (sekitar 114 hari), puncak panen pada Maret–April 2025, keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta kerusakan parah Bendung Onang akibat banjir. Seluruh sawah di wilayah ini juga merupakan sawah tadah hujan yang sangat bergantung pada kondisi cuaca.
Sebagai tindak lanjut, telah disusun strategi percepatan tanam untuk mengejar target bulan Mei 2025. Koordinator BPP Kecamatan Tubo Sendana, Hamkah, SP., MP., menyampaikan optimisme bahwa target tanam bulan Mei dapat tercapai, dan target LTT tahunan Kecamatan Tubo Sendana akan diraih paling lambat September 2025 sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap program Swasembada Pangan Nasional.
Dengan komitmen kuat dari seluruh pemangku kepentingan, didukung oleh peran aktif BRMP Sulbar sebagai mitra strategis di lapangan, percepatan tanam di Kecamatan Tubo Sendana diharapkan menjadi contoh sukses sinergi pusat dan daerah dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan nasional.