
Pastikan Kualitas Benih Terstandar, BSIP Sulbar dan BPSBTPH Lakukan Sampling Benih Jagung
MAMUJU-Kepala BSIP Sulawesi Barat (Repelita Kallo, S.TP., M.Si.) bersama Penanggung Jawab Kegiatan Perbenihan Jagung mendampingi Tim Pengawas Benih Tanaman (PBT) BPSBTPH Provinsi Sulawesi Barat (Makmur, S.P, M.P) dalam kegiatan pengambilan sampel benih jagung di Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) BSIP Sulawesi Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pengawasan mutu dan sertifikasi benih pertanian, khususnya dalam memastikan produksi benih jagung yang terstandar. Sampling dilakukan dengan metode pengambilan acak, sesuai dengan prosedur dan persyaratan teknis yang telah ditetapkan.
Proses pengambilan sampel bertujuan untuk mengumpulkan benih yang nantinya akan diuji di laboratorium guna mendapatkan data mutu benih. Beberapa parameter penting yang diuji meliputi kadar air, kemurnian fisik, dan daya berkecambah benih. Hasil pengujian ini akan menjadi indikator utama dalam menentukan apakah benih memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Jika hasil pengujian memenuhi kriteria, benih akan mendapatkan sertifikat benih bina dari BPSBTPH, yang menjadi bukti bahwa benih layak digunakan untuk mendukung produksi pertanian.
Pada kesempatan ini, varietas benih yang diambil untuk diuji adalah varietas Jakarin dengan kelas Benih Pokok (Stock Seed/SS). Varietas ini dipilih karena memiliki potensi hasil yang tinggi dan adaptif terhadap kondisi kering. Dengan pengawasan mutu yang ketat, BSIP Sulawesi Barat memastikan bahwa benih yang diproduksi tidak hanya sesuai dengan standar nasional tetapi juga mampu memberikan manfaat nyata bagi petani di Sulawesi Barat.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen BSIP Sulawesi Barat dalam mendukung pertanian berkualitas melalui pengelolaan benih yang terstandar. Kepala BSIP Sulbar, Repelita Kallo, menyampaikan bahwa upaya ini adalah langkah strategis untuk menjamin keberlanjutan produksi pertanian yang produktif dan berdaya saing. Dengan kualitas benih yang terjaga, petani diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi sekaligus menjaga keberlanjutan sektor pertanian di Sulawesi Barat.