Pelatihan Pengambilan Contoh Tanah: Kunci Peningkatan Standardisasi Ekspor Kakao
MAMUJU-Sebuah langkah maju dalam industri kakao terjadi ketika pegawai dari PT. Barry Callebaut Sulawesi Barat berkumpul untuk mengikuti pelatihan pengambilan contoh tanah yang dilaksanakan sebagai bagian dari inisiatif peningkatan standardisasi ekspor kakao. Kegiatan ini, diselenggarakan dari hasil kerjasama antara BSIP Sulawesi Barat dengan PT. Barry Callebaut yang bertujuan untuk memastikan bahwa kualitas tanah tempat kakao ditanam memenuhi standar internasional, meningkatkan daya saing dan kepercayaan pasar ekspor.
Pelatihan pengambilan contoh tanah dilaksanakan di Aula BSIP Sulawesi Barat yang diikuti 15 peserta perwakilan staf PT. Barry Callebaut Wilayah Sulawesi Barat dan 2 peserta perwakilan SMKN 1 Sulawesi Barat (13-14/12/2023). Acara diawali dengan sambutan Pak Murdianto (Staf PT. Barry Callebaut) dan dibuka langsung oleh R.D. Teguh Wijanarko, S.P mewakili Kepala BSIP Sulawesi Barat. Pelatihan pengambilan contoh tanah sebagai langkah awal PT. Barry Callebaut untuk memenuhi standar sertifikasi agar hasil produksi kakao khususnya di Sulawesi Barat bisa lolos ke pasar internasional.
Kegiatan pelatihan dilaksnakan selama dua hari, hari pertama penyampaian materi di ruangan dan hari kedua praktek di lapangan yang berlokasi di kebun petani binaan PT. Barry Callebaut. Materi yang disampaikan pada hari pertama yakni (a) pengenalan sifat-sifat morfologi tanah dan teknik pengambilan contoh tanah; dan (b) survei dan evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kakao. Selama pelatihan intensif di ruangan, peserta tidak hanya fokus belajar teknik pengambilan contoh tanah yang benar, tetapi juga pentingnya parameter tanah tertentu untuk pertumbuhan dan kualitas kakao. Keseimbangan unsur hara, tingkat keasaman tanah, dan tekstur tanah menjadi fokus utama agar tanaman kakao dapat tumbuh dengan optimal.
Kegiatan lapangan di hari kedua difokuskan pada pengamatan sifat morfologi tanah melalui penampang profil dan bor, teknik pengambilan contoh tanah di lapangan, serta pengukuran hara tanah menggunakan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK). Pengamatan sifat morfologi tanah, peserta dijelaskan mengenai cara mengamati karakteristik fisik pada tanah seperti menentukan batas horison tanah, warna, tekstur, struktur, perakaran dan kondisi lingkungan sekitar profil tanah. Hasil pengamatan di lapangan (kebun petani mitra di Desa Saletto, Mamuju) menunjukkan bahwa kondisi tanah mengalami pencucian liat dengan tekstur dominan liat, dan di dukung dengan hasil analisis tanah menggunakan PUTK kandungan hara C-Organik, P, dan K rendah serta kondisi tanah agak masam.
Peserta pelatihan menunjukkan partisipasi aktif dan sangat antusias untuk menerapkan pengetahuan baru mereka. Para peserta melakukan pengamatan profil dan pengambilan contoh tanah secara langsung yang didampingi oleh Tim Narasumber dari BSIP Sulawesi Barat. Proses ini memastikan bahwa setiap peserta dapat memahami secara praktis dan mendalam terkait pengambilan contoh tanah, sehingga dapat mewakili areal yang akan diamati secara representatif.
Dengan penuh semangat, pelatihan ditutup dengan harapan bahwa peningkatan keterampilan peserta dalam pengambilan contoh tanah akan membawa dampak positif pada standardisasi ekspor kakao. Kementerian Pertanian melalui BSIP Sulawesi Barat berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan sejenis sebagai langkah proaktif dalam mendukung pertumbuhan industri kakao nasional dan mendukung posisi Indonesia sebagai salah satu produsen kakao terkemuka di dunia.