
Rakor Swasembada Pangan di Mamasa: BRMP Sulbar Perkuat Pengawalan Program LTT dan Optimasi Lahan
MAMASA— Upaya percepatan pencapaian Swasembada Pangan terus digencarkan melalui penguatan sinergi antara pusat dan daerah. Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat bersama Pemerintah Kabupaten Mamasa menyelenggarakan Rapat Koordinasi Program Swasembada Pangan yang memfokuskan pembahasan pada pelaksanaan Luas Tambah Tanam (LTT) reguler dan program Optimasi Lahan (Oplah). Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan sektor pertanian.
Turut hadir perwakilan Kepala BRMP Sulbar (Pj. Kab. Mamasa), Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa yang diwakili Kabid Tanaman Pangan, Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), penyuluh pertanian dari Dinas Ketahanan Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Sulbar, Koordinator BPP dari beberapa kecamatan, mantri tani, serta penyuluh pertanian lapangan (PPL).
Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian, BRMP Sulbar menjalankan fungsi strategis dalam pengawalan modernisasi pertanian, termasuk percepatan realisasi LTT di daerah. Melalui dukungan teknis, fasilitasi koordinasi lintas sektor, dan penguatan kapasitas SDM, BRMP Sulbar berkomitmen menjadi mitra aktif pemerintah daerah dalam mencapai target ketahanan dan kemandirian pangan.
Dalam sambutannya, perwakilan BRMP mengingatkan pentingnya kolaborasi antarlembaga serta menjaga semangat gerakan Brigade Pangan yang terus bergerak aktif di lapangan. Kabid PSP Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa turut menyampaikan bahwa akan segera digulirkan program Oplah dan Cetak Sawah, dan meminta seluruh penyuluh agar segera menyiapkan data lahan yang sesuai dengan kriteria teknis.
Rakor secara resmi dibuka oleh Kabid Tanaman Pangan yang mewakili Kepala Dinas Pertanian. Ia menegaskan bahwa tercapainya target nasional LTT merupakan hasil kerja keras di tingkat daerah. Peran utama ada pada petani, didampingi penyuluh pertanian, Babinsa, dan POPT. Beliau juga menekankan pentingnya program Oplah dan cetak sawah sebagai penggerak LTT yang berbasis dukungan nyata kepada petani.
Selanjutnya, Pj. Kab. Mamasa Marthen P Sirappa memaparkan capaian LTT dari Januari hingga April 2025 serta target tanam bulan Mei. Paparan dilanjutkan oleh Kabid PSP mengenai prosedur dan ketentuan penetapan CPCL untuk program Oplah dan Cetak Sawah, serta penyuluh dari Provinsi yang menjelaskan pelaporan berbasis aplikasi e-Pusluh.
Tingginya antusias peserta dalam sesi diskusi menunjukkan semangat kolaboratif yang kuat. Rakor ini diharapkan memperkuat koordinasi dan meningkatkan capaian program LTT serta Oplah di Kabupaten Mamasa, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi terwujudnya Swasembada Pangan 2025.