
Sinergi BRMP dan Pemda Mamasa Lakukan Verifikasi CPCL Oplah
MAMASA-Sebagai upaya mendukung peningkatan produktivitas pertanian, Tim Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat bersama Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa, penyuluh pertanian, dan Babinsa melakukan peninjauan Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) Program Optimasi Lahan (Oplah) di Kecamatan Messawa dan Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa.
Program Optimasi Lahan bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan lahan pertanian, baik melalui perbaikan fisik lahan maupun peningkatan daya dukungnya. Sasaran utamanya adalah peningkatan indeks pertanaman, penguatan ketahanan pangan nasional, pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, serta mendukung pencapaian swasembada pangan.
Peninjauan dimulai dari Desa Rippung, Kecamatan Messawa, tepatnya di lahan milik Kelompok Tani Malluaya dan Dipomelo, dengan total luas 45 hektare. Sebelum bencana banjir bandang pada tahun 2020, lahan tersebut ditanami padi sekali setahun (IP 1). Namun, akibat banjir, lahan tidak lagi ditanami selama kurang lebih lima tahun. Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa menyatakan kesiapan untuk melaporkan kendala tersebut ke tingkat pusat guna mendapatkan dukungan pemulihan.
Peninjauan dilanjutkan ke Desa Sibanawa, Kecamatan Sumarorong. Di lokasi ini, lahan seluas 40 hektare milik Poktan Tananan Takbu juga mengalami kerusakan akibat meluapnya Sungai Sumarorong, yang merusak sistem irigasi dan menghambat pertanaman padi dua kali setahun (IP 2). Tim BRMP dan Dinas Pertanian akan segera berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk penanganan jaringan irigasi yang rusak.
Selanjutnya, tim mengunjungi lahan seluas 25 hektare milik Poktan Mentari di Desa Tadisi. Lahan ini belum produktif karena beberapa kali mengalami gagal panen. Ketua kelompok tani setempat menyampaikan bahwa pendampingan teknis dan pembinaan sangat dibutuhkan agar lahan bisa kembali menghasilkan.
Kunjungan terakhir dilakukan di Desa Rante Kamase pada lahan milik Poktan Sikamase seluas 25–30 hektare. Petani di lokasi ini menghadapi kendala berupa tidak tersedianya irigasi dan penggunaan benih yang tidak adaptif. Pertanaman kedua sering gagal akibat kekeringan, terutama pada bulan Agustus. Petani mengusulkan pemasangan pipa air berukuran 2 inci dan penggunaan benih padi umur genjah yang lebih sesuai dengan kondisi lokal. Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Mamasa menyatakan akan mencari solusi terkait benih yang cocok dan berkoordinasi dengan BWS untuk pemenuhan kebutuhan irigasi.
Kelompok tani yang dikunjungi menyambut baik rencana pelaksanaan Program Oplah dan berharap program ini dapat direalisasikan secepatnya dengan dukungan bantuan pemerintah. Mereka berharap program ini mampu meningkatkan produktivitas lahan, mendongkrak pendapatan petani, serta membuka peluang kerja di sektor pertanian.
Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pencapaian target Luas Tambah Tanam (LTT), BRMP Sulawesi Barat siap terus mengawal pelaksanaan Program Optimasi Lahan di lapangan. Melalui penguatan kolaborasi lintas sektor, BRMP mendorong sinergi yang solid antara pemerintah pusat, daerah, penyuluh, petani, hingga TNI, guna mewujudkan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan demi tercapainya swasembada pangan nasional.