
BRMP Kementan Gelar Rapim B Tegaskan Komitmen Melaksanakan Kegiatan Strategis Kementan
BOGOR-Badan Perakitan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian menyelenggarakan Rapim B tanggal 4–5 Juli 2025 di Auditorium Ir. Sadikin Sumintawikarta, Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pejabat struktural lingkup BRMP, serta Direktur Integrated Corporation for Agricultural Empowerment (ICARE). Acara dibuka secara resmi oleh Kepala BRMP, Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si.
Dalam sambutannya, Prof. Fadjry menegaskan bahwa transformasi dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) menjadi BRMP membawa peluang strategis untuk memperkuat tugas utama institusi, yakni standardisasi dan modernisasi sektor pertanian. Fokus utama BRMP ke depan adalah mendorong akselerasi hilirisasi dan pemberdayaan petani melalui penguatan teknologi, kelembagaan, dan tata kelola yang lebih terintegrasi.
Pada hari pertama, peserta menerima pemaparan program Integrated Corporation for Agricultural Empowerment (ICARE), sebuah model korporasi petani terintegrasi dari hulu ke hilir. Program ini diharapkan mampu memperkuat posisi tawar petani dalam rantai nilai agribisnis sekaligus mempercepat transformasi sistem pertanian nasional yang berkelanjutan dan kompetitif.
Hari kedua diawali dengan arahan dari Sekretaris BRMP Kementan, Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA, yang mendorong seluruh peserta untuk aktif berdiskusi dalam kelompok sesuai bidang masing-masing terkait kegiatan Produksi Benih Sumber baik Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan serta Peternakan. Setiap kelompok membahas rencana kerja, strategi pendampingan, dan kebijakan hilirisasi lintas subsektor yang dituangkan dalam bentuk Roadmap sebagai dasar pelaksanaan strategis jangka panjang.
Kepala BRMP Sulawesi Barat, Repelita Kallo, S.TP., M.Si., turut hadir bersama Penanggung Jawab (PJ) Kabupaten. Kehadiran BRMP Sulbar menunjukkan komitmen kuat dari daerah dalam menyukseskan agenda nasional, khususnya dalam penguatan sistem perbenihan dan modernisasi pertanian di wilayah masing-masing. Menariknya, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Prof. Dr. Zudan Arif Fakrullah, S.H., M.H. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya transformasi birokrasi yang adaptif. “Transformasi mutlak dilakukan untuk menjawab kebutuhan realisasi visi misi ke depan,” ujarnya. Ia juga mengungkapkan bahwa dari total 5,2 juta ASN di Indonesia, 70% adalah PNS dan 30% P3K, dengan komposisi jabatan 6% struktural, 66% fungsional, dan 28% pelaksana.
Melalui Rapim B ini, BRMP menegaskan peran strategisnya sebagai garda terdepan modernisasi pertanian Indonesia. Arah baru BRMP menempatkan institusi ini sebagai aktor utama yang adaptif, responsif, dan kolaboratif dalam menghadapi tantangan pertanian nasional. Hasil Rapim B akan menjadi pijakan dalam mewujudkan pertanian modern yang berbasis inovasi dan berorientasi pada kesejahteraan petani.