
Kawal LTT, BRMP Sulbar Tinjau Akselerasi Padi Gogo di Alu
ALU, POLEWALI MANDAR– Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat sekaligus Penanggung Jawab (PJ) Luas Tambah Tanam (LTT) Provinsi Repelita Kallo, melakukan pertemuan dengan Kepala BPP Kecamatan Alu dalam rangka membahas percepatan tanam padi gogo di wilayah Kecamatan Alu. Kegiatan ini turut dihadiri oleh PJ Kabupaten Polewali Mandar, Koordinator BPP Kecamatan Alu, penyuluh pertanian kabupaten dan desa, serta para anggota kelompok tani.
Repelita Kallo selaku Kepala BRMP Sulbar menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional swasembada pangan yang menjadi prioritas Bapak Presiden. Program ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan nasional, agar kebutuhan pangan terutama beras sebagai makanan pokok dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri tanpa bergantung pada impor. Melalui percepatan tanam padi gogo, diharapkan produktivitas meningkat secara signifikan.
Kepala BRMP menekankan bahwa kinerja produksi tahun 2025 dimulai dari Oktober 2024 hingga September 2025; sehingga dianjurkan untuk melakukan percepatan tanam paling lambat September 2025 dengan tetap mempertimbangkan kondisi curah hujan.
Dalam diskusi yang dilakukan bersama petani dan Kepala BPP Kecamatan Alu, terungkap berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan percepatan tanam. Beberapa di antaranya adalah ketergantungan pada curah hujan, akses yang relatif sulit untuk membeli sarana produksi seperti pupuk dimana petani mengeluarkan biaya angkut yang tidak sedikit untuk sampai ke lahan, serta herbisida yang dibutuhkan dalam proses persiapan lahan. Para petani menegaskan pula bahwa pupuk sangat dibutuhkan untuk mengembalikan unsur hara tanah yang telah berkurang setelah musim tanam sebelumnya.
Sebagian besar petani di wilayah ini masih mengandalkan benih lokal yang telah terbukti adaptif sesuai dengan kondisi iklim setempat. Mereka masih enggan mengambil risiko dengan mencoba benih lain. Kendati demikian, Kepala BRMP mendorong para petani untuk mulai membuka diri dan mencoba varietas benih unggul baru yang direkomendasi oleh Kementerian Pertanian sebagai upaya untuk menguji coba daya adaptif varietas tersebut.
Diharapkan, dengan kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, penyuluh, dan petani, percepatan tanam padi gogo dapat berjalan efektif. Hal ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di daerah tersebut.