
Pendampingan Teknis jadi Pilar Utama dalam Program Perbenihan di Wonomulyo
POLEWALI MANDAR-Tim Kegiatan Perbenihan Padi Kabupaten Polewali Mandar melaksanakan pendampingan teknis kepada petani pelaksana. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah pendampingan pengolahan lahan dan aplikasi pengomposan, yang bertempat di lahan milik Bapak Jumali dan anggota lainnya kelompoktani Harapan Mulya Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar.
Pendampingan ini bertujuan untuk memastikan seluruh tahapan budidaya benih berjalan sesuai dengan standar teknis, mulai dari persiapan lahan hingga pengelolaan nutrisi tanaman. Aplikasi pengomposan dilakukan untuk meningkatkan kesuburan dan memperbaiki struktur tanah, sekaligus menyediakan unsur hara penting yang dibutuhkan tanaman pada fase awal pertumbuhan. Sementara itu, pengolahan lahan menjadi tahapan krusial dalam menciptakan media tanam yang optimal agar pertumbuhan padi dapat berlangsung secara merata dan sehat.
Selain itu, tim juga melakukan monitoring pertumbuhan benih padi yang telah disemai 16 hari sebelumnya. Monitoring ini bertujuan untuk menilai kondisi kesehatan bibit, keseragaman tumbuh, serta mendeteksi potensi kendala yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pada fase awal.
Dalam kegiatan perbenihan ini, varietas yang digunakan adalah Inpari 42 Agritan, salah satu Varietas Unggul Baru (VUB) yang dilepas oleh Kementerian Pertanian. Varietas ini dikenal memiliki produktivitas tinggi, toleran terhadap cekaman lingkungan, dan sangat cocok dikembangkan di wilayah sentra produksi padi seperti Polewali Mandar.
Adapun rencana pindah tanam (transplanting) dijadwalkan akan dilaksanakan pada akhir Mei hingga awal Juni 2025, menyesuaikan dengan kesiapan lahan dan kondisi benih. Tahapan ini menjadi sangat penting dalam rangka pencapaian target produksi benih sebesar 26 ton benih padi inbrida kelas benih pokok (SS) berlabel ungu.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pendampingan yang intensif dapat meningkatkan kapasitas teknis petani dalam memproduksi benih secara mandiri, sekaligus menjamin kualitas dan kuantitas hasil produksi. BRMP Sulawesi Barat bersama akan terus mengawal proses budidaya ini hingga panen dan pascapanen, sebagai upaya nyata mendukung ketersediaan benih berkualitas dan pencapaian swasembada pangan yang berkelanjutan.