Tingkatkan Kapasitas Petani Jagung, BSIP Sul-Bar dan Komisi IV DPR RI Gelar BIMTEK di Kab.Mateng
TOPOYO-Kabupaten Mamuju Tengah menjadi lokasi kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Standar Instrumen Pertanian Perbenihan Tanaman Pangan (Jagung). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas petani dalam menghasilkan produksi benih jagung yang terstandar.
Kegiatan BIMTEK yang berlangsung di Topoyo ini dibuka secara resmi oleh Anggota Komisi IV DPR RI Dr. Suhardi Duka, M.M yang merupakan mitra kementerian pertanian. Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kab. Mamuju Tengah, Kepala BSIP Sulawesi Barat, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Mamuju Tengah, setta Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Mamuju Tengah (mewakili Kadis) . Kehadiran para pemangku kebijakan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendukung pertanian lokal.
Dalam arahannya, Dr. Suhardi Duka, M.M menyampaikan bahwa “kondisi SDM Petani kita masih perlu untuk ditingkatkan, olehnya itu, sebagai wakil rakyat yang memiliki komitmen melayani rakyat, kami bekerjasama dengan BSIP SulBar menyelenggarakan kegiatan dengan harapan pemahaman dan pengetahuan petani akan bertambah. Rata-rata produksi Jagung petani di SulBar masih berkisar antara 5-7 Ton per Hektar, berbeda dengan petani di pulau jawa yang telah mampu menghasilkan hingga 10 Ton/Ha. Olehnya itu perlu kita mengajak masyarakat untuk memulai menggunakan teknologi terstandar, agar peningkatan produksi dapat dihasilkan” ungkapnya.
Lebih dari 200 peserta, yang mayoritas adalah petani jagung dari berbagai wilayah Kabupaten Mamuju Tengah, turut ambil bagian dalam BIMTEK ini. Mereka antusias untuk memperdalam pengetahuan mereka terkait teknik perbenihan jagung yang sesuai Standar, seperti pemilihan benih unggul, pengendalian hama dan penyakit, serta praktik-praktik terbaik dalam pemeliharaan tanaman.
Ka. BSIP SulBar Repelita Kallo, S.TP., M.Si, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Komisi IV DPR RI, atas perhatian dan usahanya dalam meningkatkan SDM Petani. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa BSIP Hadir untuk pendampingan penerapan teknologi terstandar. Penerapan teknologi terstandar pada usahatani kita akan menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, hal ini akan berdampak pada peluang pasar produk yang lebih luas.