Monitoring Evaluasi kegiatan Pendampingan Penerapan SIP dan Produksi Benih Jagung Terstandar
MAMUJU-Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Sulawesi Barat kembali melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) untuk memastikan keberhasilan penerapan standar di sektor pertanian. Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen (BSIP) Sulawesi Barat, didampingi oleh Ka. Subbag Tata Usaha serta tim monev, melakukan kunjungan ke beberapa lokasi di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.
Lokasi yang menjadi fokus monev kali ini adalah Kelurahan Sinyonyoi dan Desa Pokkang. Di Kelurahan Sinyonyoi, tim monev melihat jalannya kegiatan pendampingan penerapan standar Good Agricultural Practices (GAP) pada komoditas padi. Berdasarkan hasil Monev, ditemukan adanya tanda-tanda kekurangan unsur hara nitrogen (N) pada tanaman padi yang ditandai dengan daun yang mulai menguning. Kondisi menunjukkan bahwa tanaman padi memerlukan pemupukan kedua dalam waktu dekat agar pertumbuhan vegetatif tetap optimal, pemupukan kedua dilakukan 35-40 hari setelah pertanaman kekurangan nitrogen (N) yang bisa berdampak pada produktivitas tanaman.
Sementara itu, di Desa Pokkang, tim monev melakukan evaluasi terhadap kegiatan produksi benih jagung terstandar. Pada lokasi ini, tim menemukan beberapa kendala yang dihadapi, seperti serangan hama tikus dan tingginya tingkat gulma yang dapat menghambat pertumbuhan optimal tanaman jagung dan menurunkan kualitas benih yang dihasilkan.
Menanggapi temuan tersebut, tim BSIP memberikan rekomendasi untuk segera melakukan pengendalian hama tikus dan gulma, serta melanjutkan pemupukan pada tanaman padi sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi diharapkan dapat membantu para petani dalam mengatasi permasalahan di lapangan, sehingga penerapan standar instrumen pertanian dapat berjalan dengan baik, dan pada akhirnya mendukung peningkatan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.