
Genjot LTT Padi, BRMP Sulbar Lakukan Monev IRPOM di Pasangkayu
PASANGKAYU-Dalam rangka percepatan pencapaian Swasembada Pangan yang terus digencarkan melalui penguatan sinergi antara pusat dan daerah. Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat melakukan Sinkronisasi data LTT (Luas Tambah Tanam) di Kantor BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) dan Dinas Pertanian Kab. Pasangkayu, Prov. Sulbar. Kegiatan ini merupakan kunci dalam pencapaian target serta kesanggupan LTT Kab. Pasangkayu mulai Januari-Desember 2025, dan harapannya kepada Koordinator penyuluh agar berupaya memenuhi target bulanan yang telah ditentukan, khususnya tanaman padi. Data yang sinkron memastikan bahwa informasi tentang indeks pertanaman (IP), Optimalisasi Lahan dan luas tambah tanam (LTT) yang valid dapat digunakan untuk mencapai swasembada pangan. Kemudian dilanjutkan penyerahan buku VUB (Varietas Unggul Baru) padi dan petunjuk budidaya Padi Gogo kepada Kepala Koordinator BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) yang tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan melalui penggunaan benih unggul yang memiliki potensi hasil yang lebih tinggi, selain itu juga merupakan bagian dari program atau kegiatan dalam peningkatan kapasitas dan pengetahuan penyuluh pertanian. Setelah koordinasi dan singkronisasi data dilaksanakan, selanjutnya team BRMP bersama petani melakukan survey lapangan dan peninjauan CPCL di salah satu kecamatan (Desa Letawa, Kec. Sarjo) yang mempunyai potensi untuk pengembangan LTT padi. Kemudian dilanjutkan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap fasilitas Irigasi Perpompaan (IRPOM) yang tidak jauh dan berada dikecamatan yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pemanfaatan kelayakan fungsi pompanisasi dalam mengatasi kekeringan, meningkatkan efisiensi penggunaan air, dan memperluas lahan yang dapat ditanami. Pompanisasi ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas pertanian, serta mendukung ketahanan pangan.